Rabu, 03 Oktober 2012

Korban Tewas Ledakan Pipa Pertamina Sulit Dikenali

Slide 4Lima orang tewas dalam insiden terbakarnya pipa Pertamina di Kilometer 219 Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu 3 Oktober 2012. Belasan lainnya mengalami luka bakar.

Menurut seorang saksi mata, Opi (30), para korban rata-rata mengalami luka bakar cukup parah, antara 80 hingga 90 persen. "Bahkan, lima korban yang tewas sudah tidak bisa dikenali," ujar dia.
Saudara Opi, Agus, juga meninggal akibat insiden ini. Menurut dia, para korban dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat. Salah satunya di RS Mayang Medical Center Jambi. Namun, fasilitas gawat darurat di rumah sakit ini hanya mampu menampung dua korban. "Sehingga sepuluh korban lainnya dibawa ke RS DKT Jambi. Mereka banyak yang kritis," kata Opi.

Manager Humas Pertamina EP, Agus Amperianto menjelaskan, kebakaran diduga akibat aksi penjarahan minyak mentah dari pipa Tempino-Plaju di daerah itu. "Jadi, ada dua pipa parallon dua inchi yang ditanam menuju ke tempat penampungan dan minyak jarahan di dekat lokasi," kata Agus.

Ia menambahkan, minyak Tempino-Plaju ini kualitasnya cukup bagus sehingga memicu masyarakat untuk mencurinya dengan cara membolongi pipa milik Pertamina EP. Pipa tersebut lalu ditanam menuju tempat penampungan minyak ilegal.

Agus mengungkapkan, kebakaran itu terjadi pada pukul 06:10 WIB dan dapat ditanggulangi pada 11:50 WIB.  Tim Pemadam dari Pertamina juga dibantu oleh tim pemadam kebakaran dari instansi dan industri di sekitar kejadian, sehingga bisa langsung melakukan tindakan penanganan. "Hingga saat ini, telah timbul lima korban jiwa dan 18 korban luka bakar. Bagi yang meninggal, saya ikut duka cita, sedangkan masyarakat yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit," ujarnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar